Belajar Berbasis otak itu Menyenangkan.
Secara
sederhana, guru adalah sebuah profesi yang tugas utamanya adalah mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik. Peran seorang guru tidak hanya sekedar mentransfer ilmu lebih dari itu
guru bertanggung jawab membentuk karakter peserta didik sehingga menjadi
generasi yang cerdas, berakhlak dan terampil dalam menjalani kehidupannya. Oleh
Karena itu seorang guru dituntut untuk terus menerus belajar. Hal inilah yang
membuat saya sadar dan termotivasi untuk terus menerus belajar dan
mengembangkan kualitas diri serta pemahaman saya sebagai seorang guru.
“Kesan
pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda” kata – kata yang baru –
baru ini akrab di telingah saya setelah beberapa bulan lalu mengikuti kuliah
online dengan para guru pembelajar dari berbagai daerah seluruh Indonesia yang
di beri nama NTC ( Neourosains Teacher Club) yang berfokus pada kajian sederhana
tentang Otak dan kaitannya dalam pembelajaran. Perkenalkan saya adalah seorang
guru yang di amanahkan mengajar mata pelajaran Penjas dan TIK di kelas 1, 2, 3
dan 4 SDIT Mawaddah Warohmah salah satu SD Swasta di kota medan. Berbekal
pengalaman mengajar yang masih sedikit di masa kuliah dulu, saya merasa kurang
dan banyak yang belum saya ketahui. Bagaimana tidak, saya masih guru baru di
sekolah tersebut, setelah lulus kuliah S1 bulan Mei 2017 tahun lalu, saya
diterima mengajar di sekolah ini. Sebelumnya saya hanya guru pengganti selama 3
bulan di salah satu sekolah di daerah saya. Beberapa bulan di awal saya
mengajar saya merasa gagal menjadi seorang guru, saya kurang bisa menguasai
kelas dengan baik, dan siswa- siswi saya juga terlihat kurang bersemangat dalam
belajar. penyebabnya mungkin metode mengajar yang monoton dan kurang bervariasi
sehingga anak didik saya merasa jenuh.
Alhamdulillahnya,
melalui informasi dari salah seorang teman di salah satu grup WA (Whatsapp)
tentang NTC (Neourosains Teacher Club) SGI (Sekolah Guru Indonesia) saya daftar
dan bergabung di komunitas NTC SGI bersama guru pembelajar se nusantara. Banyak
manfaat yang saya dapatkan disini yaitu bagaimana belajar berbasis otak,
strategi – strategi yang menyenangkan dan bisa berbagi pengalaman mengajar
bersama para guru – guru pembelajar se nusantara yang tergabung di dalamnya.
Hal ini saya mulai terapkan dalam mengajar yaitu metode dan strategi
pembelajaran dengan mengaktifkan fungsi otak anak.
Dalam
kegiatan mengajar saya di kelas, luar biasa bahagianya saya bisa melihat
semangat dan antusias anak – anak didik saya ketika saya menerapkan Apresepsi
dan melakukan ice breaking di awal pembelajaran. Memanfaatkan menit – menit
pertama di awal pembelajaran dengan melakukan hal – hal menyenangkan untuk
mengembalikan focus anak dalam belajar. Tidak ketinggalan saya juga memberikan
reword atau hadiah kepada siswa yang bisa menjawab pertanyaan atau kuis yang
saya berikan di akhir pembelajaran. Ini membuat mereka lebih rajin dan
bersemangat dalam belajar ditambah tepukan – tepukan jempol dan keren yang saya
kemas untuk anak didik saya.
Belajar
berbasis otak itu sungguh menyenangkan, challenge (tantangan ) yang diberikan
oleh NTC SGI beragam dan sesuai kebutuhan dalam proses belajar mengajar diantaranya,
outing class (belajar diluar kelas) telah saya terapkan dalam mengajar dengan
mengamati hasil – hasil perkebunan Indonesia yang ada di Museum Perkebunan kami
dan anak – anak belajar disana. Terimakasih NTC SGI berkat ilmu yang saya dapat
saat masuk jam pelajaran saya anak didik saya selalu menanti dan menunggu hal –
hal unik dan baru yang lainnya yang akan saya terapkan saat mengajar di kelas.
Berikut
adalah dokumentasi pembelajaran yang kami laksanakan di @SDIT Mawaddah Warohmah
Medan. Di awal sebelum memulai pembelajaran kami melakukan Apresepsi dengan
menanyakan kabar siswa dilanjut dengan ice breking dan senam otak. Hal
menyenagkan perlu dilakukan di awal untuk memnfaatkan menit – menit pertama
sehingga fokus anak dalam belajar lebih optimal.
Nah
selanjutnya belajar sambil bermain dengan model pembelajaran “Make and Match”
siswa dibagi berkelompok secara berpasang pasangan dan maju kedepan kelas
secara bergantian.
Kemudian
yang terakhir, yang tak kalah seru yaitu kegiatan “Outing Kelas” belajar di luar
kelas . Kali ini kami ke Perkebunan Indonesia yang ada di Medan banyak
ilmu yang di dapat tentang apa saja hasil perkebunan yang ada di Indonesia. Ini
juga menambah wawasan dan pengalaman para siswa .
| Siswa SDIT Mawaddah Warohmah saat mengamati di museum perkebunan Medan |
Komentar
Posting Komentar