Dialog Hati

Sebuah pintu?
Pintu masuk ke dalam rumah yang perasaanmu bermukim untukku. Dan perasaanku bermukim untukmu.

Apakah itu seperti rayuan klasik?
Dia meneggelamkan kamu dalam tatapannya. Tatapan yang sayu.
Menghisap mu dalam sebuah kisah sunyi.
Sepanjang seratus enam puluh delapan purnama.

Ketika selarik cahaya mengantarkan sebuah suara. Pagi ini kau tersadar, dia tidak membawamu masuk untuk bermukim melainkan bermakam.

Ya, berstatus purnama kau telah bermakam diruang gelap. Yang dia padamkan segala Diam.
Kau mendobrak pintu itu, pintu rasa yang bergelimang duka.

"Sungguh maafkan aku, dia bersimpuh dikakimu."
"Sudah kumaafkan sejak dahulu"
"Terimakasih telah mengasihi pendosa sepertiku"
"Aku tau kau memafkanku karena perasaan mu yang terus bertumbuh, melampaui rencana jatuh cintamu kepadaku"

Dia terlukai?


"Terimakasih telah mencintai ku begitu besar dan membuatku belajar. Memukimkan perasaan adalah perasaan yang tak bisa direncanakan."




Kos Tamora, 21/10/2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Cinta Seorang Guru

FIM Keluarga kunang kunang

#DIRUMAHAJA