PENERIMAAN YANG UTUH
Ada hal – hal didirimu yang tidak bisa diterima olehnya,
atau oleh Ayahnya, atau oleh Ibunya, atau oleh keluarga besarnya. Untuk itu
tidak perlu memaksakan diri. Karena pada dasarnya penerimaan itu tidak dapat
dipaksakan.
Buat apa jika kita menerima satu hal, tapi menolak hal yang
lain disaat yang bersamaan?
Untuk apa menjalani sesuatu yang tak utuh?
Kau mungkin saja diterima oleh seseorang, tapi apakah
mungkin kamu menjalani perjalanan panjangmu dengannya apabila ada satu saja
orang terdekatnya yang menolakmu. Bukankah itu memberatkan langkahmu? ada hal –
hal yang membuatmu tak leluasa bersama demi menenggang perasaan beberapa orang
terdekatnya. Sebab langkahnya tak leluasa.
Ada hal – hal didirimu yang mungkin bisa diterima orang
lain, tapi tidak oleh orang lainnya. Tidak mengapa, bukan tugas kita untuk
membuat orang lain terpaksa menerima keberadaan kita. Karena sejak awal itulah
warna hidup kita. Tak perlu mengubahnya demi penerimaan, tak perlu mewarnainya
dengan sesuatu yang justru membuatmu menjadi tidak bisa menerima dirimu sendiri
hanyanya untuk diterima oleh orang lain.
Terimakasih untuk perjuangan dengan segala usaha yang dimaksimalkan, ada beberapa hal yang kadang menurut kita baik tapi menurutNya itu tak baik.

saranghe cinggu :-)
BalasHapus